Snack dan Minuman Rendah Kalori, Benarkah Sehat?

Hampir semua orang mungkin mengira bahwa salah satu cara untuk menurunkan berat badan dengan tetap menikmati camilan kesukaan adalah dengan mengonsumsi makanan dan minuman rendah kalori. Nyatanya, yang terjadi malah bisa sebaliknya. Makanan dan minuman nol kalori yang dibuat dengan pengganti lemak dan pemanis buatan justru sering dikaitkan dengan kenaikan berat badan.

Berikut beberapa jenis makanan yang dilabeli rendah kalori, namun sebaiknya Anda pertimbangkan lagi untuk mengonsumsinya.

Soda Diet. Ketika minuman bersoda reguler diklaim memiliki kandungan gula yang sangat banyak, lantas orang yang ingin hidup sehat berusaha menjauhinya. Namun produsen minuman tidak kehilangan akal. Maka diciptakanlah soda diet, yang diklaim aman bahkan untuk orang yang sedang menurunkan berat badan.

Satu studi terbaru dari para peneliti Johns Hopkins menemukan bahwa orang yang minum minuman diet akhirnya mengkonsumsi lebih banyak kalori dari makanan daripada orang yang minum soda biasa atau minuman manis lainnya.

Pemanis Buatan. Kebanyakan makanan yang dilabeli rendah kalori dibuat dengan mengganti gula asli dengan pemanis buatan. Pemanis buatan adalah pengganti gula asli, tetapi bisa saja dibuat dari zat alami, termasuk tumbuhan atau gula itu sendiri. Pemanis buatan juga dikenal sebagai pemanis intens karena rasanya yang lebih manis daripada gula biasa.

Tidak semua pemanis buatan dibuat dengan komposisi yang sama. FDA telah menyetujui lima pemanis buatan: sakarin, acesulfame, aspartame, neotame, dan sucralose. Ada lagi satu pemanis alami rendah kalori telah disetujui satu yakni stevia. Bagaimana tubuh manusia dan otak merespons pemanis ini sangat kompleks.

Meski begitu tetap ada dampak negatif yang muncul dari konsumsi pemanis buatan antara lain membuat lidah jadi tidak peka terhadap rasa manis alami seperti buah karena intensitasnya yang lebih manis dari gula biasa. Ketika tubuh mengonsumsi makanan manis namun rendah kalori, tubuh tetap mengeluarkan insulin dan malah membuat Anda semakin ingin menyantap makanan manis.

 

 

Kalori di Balik Snack Rendah Lemak

Jika Anda berpikir bahwa zat yang membuat badan menjadi gemuk adalah lemak, maka sepertinya Anda harus mempertimbangkan kembali konsumsi makanan rendah lemak dalam diet Anda, termasuk camilan. Padahal kenaikan berat badan itu bisa terjadi ketika jumlah kalori yang masuk lebih besar daripada yang digunakan. Lantas apa hubungannya makanan rendah lemak dengan kesehatan?

Lemak yang berbahaya bagi tubuh sebenarnya adalah lemak hewani. Karena itu ketika menciptakan makanan berlabel low fat, produsen biasanya akan mengganti lemaknya dengan lemak tumbuhan yang bersifat tak jenuh. Saat proses pengolahan, lemak ini akan mengalami hidrogenasi yang mengubah lemak nabati menjadi lemak trans. Zat ini malah sangat berbahaya dan meningkatkan risiko kolesterol dan jantung.

Tak hanya itu, makanan rendah lemak biasanya malah mengandung lebih banyak gula yang artinya kalorinya juga lebih tinggi. Orang yang memiliki sugesti di kepalanya bahwa makanan rendah lemak tidak akan membuat berat badannya naik, akan semakin bersemangat menyantapnya karena merasa ‘aman’. Akibatnya, jumlah asupan kalori malah semakin banyak. Cara terbaik untuk mengetahui kandungan kalorinya adalah dengan mengecek langsung pada labelnya.