Sophia Latjuba bisa jadi adalah nama pertama yang muncul di benak Anda ketika membayangkan seleb Indonesia berusia lebih dari 40 tahun namun masih berpenampilan bak wanita muda 20-an. Di usianya yang hampir menyentuh angka 50 tahun, wanita kelahiran Berlin ini masih tampak cantik dan glowing dengan tubuh yang proporsional.

Belakangan baru terungkap bahwa ibu dua anak ini melakukan semua itu dengan olahraga dan diet khusus. Diet full vegan ini membuat Sophia menghilangkan segala jenis unsure hewani dalam asupan makanannya. Ibu dua anak ini sekarang tak lagi menyantap makanan dari hewan termasuk susu, keju dan telur.

Apa Itu Diet Vegan?

Diet vegan berfokus pada makanan berbasis tumbuhan dengan menghilangkan semua unsur hewani. Diet ini memiliki banyak keuntungan misalnya menurunkan kadar gula dalam darah, mengecilkan perut hingga menurunkan berat badan. Banyak yang mengaku melakoni diet ini untuk alasan kesehatan.

Jika vegetarian masih memperkenankan para pelakunya untuk minum susu dan telur, maka vegan menghilangkan semua produk sampingan hewan, atau makanan yang melibatkan hewan dalam mekanisme pengolahannya. Daging, unggas, ikan, dan susu dikeluarkan dari daftar menu dan diganti dengan sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Apa Saja yang Boleh Dimakan?

Bagi Anda yang tertarik ingin sehat dengan bonus tubuh cantik dan wajah glowing bak Sophia Latjuba, berikut adalah makanan yang boleh Anda masukkan dalam diet vegan Anda:

  • Seperti namanya vegan, pelaku diet ini terutama disarankan untuk mengkonsumsi vegetable (sayur-sayuran).
  • Buah-buahan. Tidak ada batasan sama sekali tentang jenis buah apa yang ingin Anda santap. Termasuk durian kesukaan Anda.
  • Biji-bijian. Silakan bereksperimen dengan berbagai variasi selain roti, pasta atau beras biasa.
  • Kacang-kacangan/legum. Sumber protein Anda akan banyak bergantung pada jenis kacang-kacangan seperti kedelai dan kacang hijau.
  • Kacang dan Biji. Ada banyak sekali pilihan seperti almond dan kacang mede.
  • Tahu dan tempe. Sebagai sumber protein pengganti daging asli Indonesia, Anda bisa bereksperimen dengan resep baru sedap alih-alih mengolah dengan cara yang itu-itu saja.

Sebagai tambahan, Anda bisa meningkatkan asupan vitamin, penyerapan mineral, atau kesehatan usus, dengan mengkonsumsi makanan makanan yang difermentasi seperti rumput laut, kimchi, sauerkraut, dan pasta miso.

Apa yang Tidak Boleh Dimakan?

Lantas apa saja yang harus dihindari jika Anda ingin melakoni diet ini?

  • Protein Hewani. Termasuk daging merah, unggas dan makanan laut, semuanya harus Anda hilangkan dari atas meja makan.
  • Produk Susu. Termasuk semua turunannya seperti keju. Anda bisa mengakalinya dengan mengonsumsi susu almon.
  • Produk dari Lebah. Madu dan lilin dari sarangnya juga harus Anda tinggalkan.
  • Minyak Hewani. Minyak hewani bisa menyusup di mana saja termasuk dalam camilan yang Anda makan.

Tidak usah khawatir akan kesulitan mendapatkan asupan protein. Ada banyak sekali sumber seperti dari polong-polongan, mentega kacang dan lain sebagainya.

Metode diet yang belakangan sangat populer ini sebenarnya tidak hanya bertujuan untuk kesehatan para pelakunya. Diet ini konon merupakan salah satu langkah yang dilakukan untuk melestarikan hewan-hewan yang selama ini dijadikan bahan makanan.